Monday, March 1, 2010

Pengelolaan Persekutuan

PENGELOLAAN PERSEKUTUAN
OLEH:
ISHAK NATAN – Perkantas.

Bahaya dari suatu pelayanan adalah apabila pelayanan itu menjadi suatu institusi belaka, tetapi kehilangan visi semula. Sehingga suatu generasi baru yang ikut dalam gerakan pelayanan tersebut tanpa semangat asli dari gerakan tersebut. Program berjalan baik, orang yang terlibat dalam pelayanan bertambah banyak, keuangan cukup, tetapi mereka tidak mempunyai visi dan semangat yang sama dengan pendiri gerakan tersebut. Mereka hanya sekadar menjalankan dan mempertahankan tradisi pelayanan dan gerakan tersebut. Mereka lebih dikendalikan oleh tugas daripada semangat yang segar dalam pimpinan Roh Kudus.
Bagaimana dengan pelayanan kita saat ini? Apakah kita sedang melanjutkan visi yang asli atau hanya mengerjakan tradisi pelayanan tanpa jiwa dan visi yang mula-mula?

Persekutuan besar seperti kebaktian siswa sering:
• Hasilkan orang Kristen statistik saja
• Hasilkan orang yang tidak terlatih untuk melayani dengan benar.
• Lebih merupakan pertemuan (klub) daripada persekutuan, “entertainment” daripada “ training”, aktivitas daripada misionaris.


Kriteria dari ciri pemuridan yang sering tidak diperhatikan:
• Penyeleksian/pemilihan calon murid.
• Penekanan pada kualitas daripada kuantitas.
• Penekanan pada training untuk bisa melakukan dan bukan sekedar informasi.
• Bertujuan untuk pendewasaan dan pelipatgandaan.
• Menuntut komitmen bukan sekedar sukarela.


Usul kongkrit untuk memelihara persekutuan:
1. BERDOA. Kalau bukan Tuhan yang membangun, maka sia-sialah usaha kita (Mazmur 127:1). Ajak beberapa teman yang punya kerinduan/visi yang sama. Adakan acara PA selain berdoa.
2. Adakan pekabaran Injil secara missal, bisa dilakukan melalui kebaktian/persekutuan seminggu sekali, atau adakan PA tapi terutama secara pribadi dan kelompok (PIPA – PI melalui PA) sebab selain lebih mudah juga lebih rukun dan akrab.
3. Bentuk kelompok inti dari bebrapa orang yang:
FAT:
Faithful – penuh iman
Available - Bersedia melayani.
Teachable – mau diajar.

Atau menurut II Timotius 2:2, orang-orang yang:
Dapat dipercaya.
Cakap mengajar.

4. Usahakan pelayanan bagi anggota kelompok inti agar persekutuan terus berkembang.
Bisa:
• Adakan persekutuan atau kebaktian seminggu sekali
• Buat proyek bersaksi secara pribadi
• Adakan camp, Kebaktian Paskah / Natal.
• Pimpin kelompok –kelompok PA yang baru.
















MEMELIHARA PERSEKUTUAN

Ada yang berkata memelihara lebih sulit daripada merintis. Ada benarnya. Banyak persekutuan yang bisa melakukan banyak pelayanan bahkan besar-besar, tetapi setelah itu tidak dipelihara atau tidak ada tidak lanjut – follow up, sehingga akhirnya hilang begitu saja.

Memelihara persekutuan itu penting. Paulus berdoa banyak dan ia juga menulis banyak surat untuk memelihara jemaat-jemaat yang telah dirintisnya. Ia berusaha mengunjungi mereka untuk member pengajaran atau pelayanan yang perlu. Ia siapkan dan kirim pekerja / pengajar untuk membina mereka sperti Timotius, Titus,… Ia menetapkan penilik jemaat atau penatua-penatua untuk memelihara mereka secara terus menerus.


Di Efesus 4:3 Paulus mengajak jemaat Efesus : “Dan berusahalah memelihar kesatuan Roh oleh ikatan damai sejahtera”,
In NIV: “ make every effort to keep the unity of spirit through the bond of peace”.

Jadi, tujuan dari memelihara persekutuan:
• Agar orang-orang percaya di persekutuan bisa bertumbuh dan berlipat ganda
• Persekutuan bisa berkesinambungan dan berkembang ke arah yang sesuai dengan Rencana Tuhan scara makro.
• Kesatuan orang percaya terpelihara.



Bersambung……